full modief

Posted: March 2, 2012 in modifikasi

Chapter 06 – Repainting Footpegs I

3 12 2008

I. Repainting Rear Footpeg

Artikel ini pernah saya tulis sebelumnya untuk forum N250R di http://www.ninja250r-community.com/forum/forumdisplay.php?fid=82 … Silahkan lihat artikel lengkapnya di forum…

Oke…. beberapa hari yang lalu sempet utak-atik N250R (untuk kalkulasi ukuran dan design project exhaust) dan sehabis selesai iseng ngeliat-ngeliat dari jauh, kok rasanya ada yang ganjel. Setelah lihat-lihat lagi rasanya (dipikiran gue sih) footpeg standard yang warnanya silver kok agak ganjel dimata berhubung tema N250R yang gue incer adalah pure black. Depan sih nggak begitu terlihat karena tertutup sol karet yang hitam, namun Kalau belakang nggak mungkin gue copot karena masih lebih sering membonceng…

Hmmmm, setelah pikir-pikir gue putusin untuk dicat sendiri aja deh. Kenapa bela-belain ngecat footpeg std, kan sayang…? Yah memang tujuannya agar footpeg terlihat tidak begitu std (bisa lebih terlihat seperti aftermarket) ada juga yang kemungkinan besar mau ngecat karena mengejar tema tertentu (misalnya ngejar tema red, yellow, pink N250 dll). Bisa aja membeli after namun namanya juga iseng :P , toh nantinya kalau mau dikembalikan ke warna std bisa dengan menggunakan perontok cat. Post ini dibagi dalam dua sub yaitu footpeg belakang dan depan. Sebelum dimulai ada baiknya gue ingetin sebelumnya:


.
.
Alat dan bahan:
– Tang jepit
– Obeng (- dan +)
– Kunci pas (10)
– Aerosol paint (1 Kaleng lebih dari cukup kok kalau ngecatnya benar)
– Kabel instalasi rumah (yang bekas saja dan hanya butuh 10cm, ntar dijelasin buat apa)
– Amplas (300 untuk amplas peg sebelum cat dan 2000 untuk amplas antar layer)
– Tang potong atau cable stripper

.

I. Re-Painting Rear FootPeg

Step 1.

.

Step 2.

.

Step 3.

Note:
– Proses ini adalah proses yang paling memakan waktu karena memberikan kesempatan atau jarak untuk pengeringan antar layer.
– Ada baiknya juga dilapisi pernis (atau clear layer) pada layer terakhir
.

Step 4.

Note:
– Sorry untuk pic BW-nya… pas proses ngerjain gue lupa untuk set color di HP
– Sorry kualitas picnya agak jelek, maklum HP murahan… :D

Komentar : Tinggalkan sebuah Komentar »
Kaitkata: , , , , , ,
Kategori : Uncategorized


Chapter 05 – Simple Engine Warmup

3 12 2008

Memanaskan motor boleh dibilang merupakan kewajiban setiap kali hendak berkendara setelah mesin dingin (entah pertama kali nyala di pagi hari maupun setelah berhenti terlalu lama ketika parkir). Tujuannya sederhana agar mesin ketika dikendarai telah mencapai suhu operasi yang optimal, dalam kasus N250R kira-kira 63′C. Sesuai dengan saran dari primbonnya N250R waktu pemasan optimal mesin lebih kurang 5-10 menit pertama dimana 2-3 menit dipanaskan ditempat dan sisanya sekitar 3-7 menit dengan dibawa jalan dengan RPM normal. Yang mau saya bahas perihal engine warm-up adalah pada 1-2 menit pertama (pemanasan ditempat), mungkin gampangnya dibagi 2 sub pokok: pertama sebelum di starter kedua ketika sudah distarter (sedang dipanaskan) yuk di mulai saja… ;)

.

I. Sebelum di starter

Ada baiknya motor dipanaskan dalam kondisi tegak (vertikal) dengan menggunakan paddock, kenapa..? tujuannya sederhana agar oli mesin dapat melumaskan semua komponen mesin secara merata dan tidak hanya pada satu sisi saja (dalam hal ini kalau di stand samping maka oli mesin akan terfokus pada sisi kiri). Kira-kira kalau digambarkan akan seperti berikut….

Nah masalahnya nggak semua orang punya paddock atau mungkin saja lagi di parkiran gedung yang tentunya kita pun tidak membawa paddock, bagaimana…? Sebenarnya nggak pa-pa juga (pastinya kawasaki juga sudah memperhitungkan) namun efeknya mesin akan lebih cepat panas di sebelah kanan karena pelumasannya kurang optimal (pelumas juga merupakan sistem pendinginan), sedangkan sebelah kiri akan lebih lambat panas karena pelumas yang berlebih akan menyalurkan panas lebih baik. Makanya di primbon ditulis 2-3 menit saja untuk pemanasan di tempat selebihnya dibawa jalan. Alternatifnya adalah dipanaskan sambil kitanya duduk dimotor dan ditegakkan atau menggunakan kayu kaso dan diganjal ke stand samping (biasanya kalau dirumah ada dong potongan kayu kaso). Berikut adalah gambaran kalau kita menggunakan ganjalan di stand, perhatikan oil levelnya akan terlihat perbedaannya..

Waduh, jatuh nggak kalau pakai kaso…? Nggak jatuh kok selama masih miring walau sedikit, mungkin kalau memakai kaso tidak akan 90′ mungkin hanya 80′. Namun tujuannyakan agar motor mendekati tegak, cape juga kalau duduk bengong selama 2-3 menit… hehehehe… Dan juga kita bisa manfaatin 2-3 menit pemanasan untuk motorcycle precheck daripada cuman duduk di atas motor.

Masalah lainnya yang sering jadi pertanyaan adalah perlukah choke-nya diaplikasikan…? Kalau menurut primbon choke itu baru disarankan untuk digunakan apabila suhu udara dibawah 18′C (biasanya di negara 4 musim kalau musim dingin bisa dibawah itu). Nah kalau di Indonesia yang notabene suhu paling dingin di pagi hari jarang sekali dibawah level 20′C (paling antara 23-25) maka penggunaan choke tidak diperlukan alias langsung starter saja, ini IMHO loh. Namun kalau masih mau menggunakan choke, maka chokenya ditarik dulu kira-kira setengah baru distarter kalau ternyata masih kurang ditambah dikit-dikit.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan motor akan sulit distarter, untuk itu jangan memaksakan dipencet terus tombol starternya (maksimal 15 detik). Tunggu kira-kira 20 detik lagi dan coba starter lagi (kalau perlu dibantu dengan digas dikit atau pakai choke seperti diatas). Tujuannya sederhana selain memperingan kerja aki juga untuk menjaga dinamo starter atau starter motornya agar tidak cepat panas dan rusak.

.
II. Ketika distarter (atau sedang dipanaskan)
Pertama-tama check semua indikator dalam posisi nyala/normal (Oil, heat, gear) menurut primbon hal ini hanya menandakan mesin siap distarter dan aki mendapat suplai yang cukup. Setelah mesin dinyalakan seharusnya semua lampu tersebut mati (kecuali Gear tetap netral/On), bila ada indikator yang masih nyala kemungkinan ada masalah pada komponen terkait misalnya bila lampu engine oil nyala kemungkinan besar oli mesin kurang atau setelah 2-3 menit dipanaskan lampu temp nyala mengindikasikan mesin overheat (atau ada komponen pendinginan yang tidak bekerja, co: waterpump, kipas, dll). RPM normal idle akan menunjukkan sekitar 900-1000 RPM (dalam kondisi dingin) dan kemudian meningkat jadi posisi 1000-1200 (ketika mesin sudah panas).

Biarkan mesin jalan normal di idle sampai 2-3 menit. Nah sambil nunggu panas ada baiknya kita sambil cek komponen lainnya. Lampu-lampu dicoba dan ditest (Lampu utama, rem, sign, dll).

Minyak rem dan air radiator (yang ini agak ngintip dikit dibalik fairing kanan) di cek apakah kurang dan apakah perlu ditambah. Jangan lupa untuk ngolong dan periksa sekitar tutup filter oli dan oil drain valve, apakah ada oli mesin yang bocor atau ngerembes (dipegang jangan cuman dilihatin, mesin karena baru nyala masih cukup dingin untuk meraba-meraba komponen tersebut).

Tekanan angin ban dicek apakah pas (kalau ban standard depan 28, belakang 32). Jangan sampai kurang atau kempes, ban kempes salah satunya akan memperberat kerja mesin karena berat (efek dragging). Jangan juga sampai kebesaran tekanannya, tekanan ban yang terlalu besar akan berpengaruh sama grip yang tidak maksimal (luas permukaan yang menyentuh aspal berkurang). Selain itu kalau ban telah mencapai suhu operasi maka tekanan angin di dalam akan memuai, kalau kebesaran nanti meledug lagi… :D Cek angin dengan menggunakan air presure gauge (lebih presisi), kalau tidak punya bisa dilatih dengan menggunakan tangan. Caranya: isi ban ke tukang ban dan tekan-tekan bannya, rasakan tekanan dengan menggunakan tangan. Inilah yang menjadi benchmark kita kalau menggunakan tangan, lama-lama tangan kita akan terlatih untuk merasakan kalau tekanannya kurang (walaupun tidak presisi minimal mendekati).

Terakhir yang bisa kita cek adalah warna asap yang keluar dari exhaust. Asap adalah cara paling mudah untuk mengindikasikan kerusakan pada mesin tanpa harus membongkarnya. Kira-kira begini kalau menurut primbon N250R:
– Asap berwarna putih, merupakan indikasi kemungkinan oli mesin masuk ke ruang pembakaran. Komponen/kerusakan bisa pada: Piston oil ring warn, Cylinder warn, valve oil seal damage, valve guide worn, engine oil level to high.
– Asap berwarna hitam, merupakan indikasi terlalu banyak campuran bensin pada pembakaran (kurang udara). Komponen/kerusakan bisa pada: Air cleaner cloged, Main jet too large, choke plunger stuck open, fuel level in carburator bowl too high.
– Asap berwarna kecoklat-coklatan, merupakan indikasi terlalu banyak campuran udara pada pembakaran (kurang bensin). Komponen/kerusakan bisa pada: Main jet to small, fuel level in carburator bowl too low, air cleener duct loose, air cleaner poorly sealed or missing.

Setelah warm-up di tempat (2-3 menit), sekarang warm-up jalan. Bawalah N250Rnya dengan RPM normal selama 3-7 menit sambil menuju lokasi perjalanan (hindari pemakaian RPM tinggi pada menit-menit pertama tersebut). Kalau memang hanya berniat untuk memanaskan tanpa tujuan pergi, ada baiknya tetap dibawa jalan walaupun hanya 1-2km keliling rumah… Ini merupakan motorcycle precheck sederhana, untuk precheck yang lebih lengkap bisa dilihat di safety defensive riding thread T-CLOCS…

Artikel ini pernah saya tulis sebelumnya untuk forum N250R di http://www.ninja250r-community.com/forum/forumdisplay.php?fid=7

Hope it helps…

Komentar : Tinggalkan sebuah Komentar »
Kaitkata: , , , , , ,
Kategori : D.I.Y’s, Hobbies, Uncategorized


Chapter 04 – DIY Dudukan Nopol

12 09 2008

Dudukan nopol bagi sebuah kendaraan merupakan kewajiban untuk mempermudah identifikasi kendaraan. Namun untuk N250R dudukan nopol untuk bagian depan memang agak mengganggu. Berhubung ini motor CBU dan di LN rata-rata motor sport tidak dilengkapi dengan dudukan depan, maka dudukan depan untuk versi Indonesia kesannya cukup dipaksakan tempatnya. Maka mayoritas pemilik N250R merubah dudukan dibalik windshield dengan cara ditekuk atau dengan mengganti dengan stiker nopol. Saya sendiri tidak lepas dari kerumunan yang memindahkan nopol namun saya juga kurang suka untuk menekuk atau menggunakan stiker, akhirnya saya memutuskan untuk ambil jalan yang lain.

Pada tanggal 10 September lalu sempat janjian untuk bertemu dengan beberapa rekan 250R Community dan beberapa rekan menanyakan dan menitipkan dudukan nopol saya. Saya sendiri juga sempet bingung karena menurut saya dudukan yang saya bikin biasa aja, cuman katanya mereka jadinya rapih. Terus terang saya bukan modifikator dan memproduksi dalam jumlah yang banyak, namun akhirnya saya putuskan untuk menulis bagaimana saya membuatnya agar rekan-rekan bagi yang mau bisa menduplikasi. Tulisan ini saya dedikasikan untuk om Andi dan Boy yang terus menanyakan…. :D

Mari kita lihat dulu bagaimana bentuk dari dudukan yang saya bikin…

Belakang:

Depan:

Dudukan belakang dan depan menggunakan prinsip nopol geser, jadi baut-bautnya tersembunyi dibalik nopol tersebut. Pembuatannya cukup mudah karena sebelumnya saya memesan ke tukang plat untuk membuat dudukan nopol geser, sisanya saya tinggal pasang. Untuk detailnya mari kita lanjutkan DIY ini namun sebagai keharusan jadi sebelumnya peringatan seperti biasa.

Alat dan bahan yang dibutuhkan:

  • Dudukan nopol tipe geser (bisa dibeli di tukang plat Rp.15.000 depan+belakang)
  • Dua buah pipa bekas 0.5′ dengan panjang 1.5-2cm untuk memberikan jarak pada dudukan belakang
  • Penggaris dan spidol untuk mengukur dan menggambar
  • Gunting dan ban dalam bekas untuk membuat ring karet
  • Alat lainnya: tang, kunci L, dan obeng kembang
  • Bahan lainnya: baut 10 model kepala kembang dan tipis untuk memasang dudukan belakang (p=5cm)

Step 1: Mencopot dudukan standard

Sebelum memasang dudukan baru, dudukan lamanya (std) harus dicopot dulu. Bagaimana caranya…? Alternatif 1 yah bawa ke Kawi dan minta untuk dicopot sekalian service. Alternatif 2 mencopot sendiri, cukup mudah kok dan semua orang pasti bisa. Step untuk mencopot sendiri bisa dilihat di forum atau melalui link berikut: http://cyber-ninja250r.darkbb.com/modifikasi-f7/diy-melepas-dudukan-pelat-nopol-depan-t578.htm

Step 2: Membuat dudukan belakang

Pertama-tama kita siapkan salah satu plat geser dan mulailah untuk mencari titik tengah dari plat untuk dibolongin. Saya sendiri memulai dengan membagi dua platnya untuk kemudian digambar diagonal pada kedua bagian. Titik pertemuan itu merupakan titik tengah untuk baut kiri dan kanan. Karena saya memakai pipa 2cm untuk memberikan jarak antara plat dan fender, maka dari titik tengah saya bor kira-kira agak 2cm diatas titik tengah masing-masing (namun bukan keharusan). Saya sengaja memberikan jarak untuk mempermudah dalam proses pencucian.

Setelah dilobangi coba dipaskan ke motor sebelum proses finishing, gunakan baut 10 kepala kembang yang sebelumnya kita beli. Kalau sudah pas dan apik, seperti biasa diamplas dan mulailah untuk mengecat. Setelah mengering kira-kira akan seperti ini setelah terpasang.

Jangan lupa untuk membuat ring karet dari ban dalam bekas untuk mengurangi getaran dan menghindari lecet pada dudukan asli.

Step 3: Membuat dudukan depan

Pertama-tama dalam membuat dudukan depan, tentukan dahulu dudukan mau dibaut kemana. Dalam contoh ini saya memilih dua baut 10 yang paling atas (lingkaran kuning). Untuk membuat besi penyangganya saya minta bantuan teman yang kebetulan punya bengkel las. Setelah saya tunjukkan dudukannya dan rencana posisi, maka selebihnya teman saya yang beraksi untuk membentuk besi penyangganya.

Setelah kaki dudukan selesai maka oleh kawan saya disambung via rivet. Harap dicatat sebelum dirivet, ada baiknya  diberikan pelindung terlebih dahulu untuk menghindari karat. Dalam contoh ini, dudukan saya telah diberi cat dasar dan besi penyangganya di galvanis oleh teman. Setelah jadi hasilnya seperti ini.

Sama seperti sebelumnya kita masuk proses finishing. Sambil menunggu cat kering, saya membentuk pengunci untuk platnya dengan menggunakan pipa paralon yang dibentuk “L”. Prosesnya sama dengan DIY cover rear break reservoir dengan memanaskan dan membentuk. Hasil akhirnya seperti ini setelah semua komponen selesai dan dicat.

Jangan lupa untuk memberikan/membuat ring karet dari ban dalam bekas untuk menghindari getaran dan melindungi body N250R terutama ditempat besi penyangga menumpang.

Setelah selesai dan terpasang hasilnya seperti ini.

Lebih kurang seperti inilah proses pembuatannya. Mudah-mudahan dapat berguna bagi rekan Andi dan Boy berikut rekan-rekan lainnya. Selamat mencoba… :D

Komentar : 3 Komentar »
Kaitkata: , , , , ,
Kategori : D.I.Y’s, Hobbies


Chapter 03 – DIY Radiator Guard

29 08 2008

Sebenarnya DIY untuk radiator guide ini sudah saya siapkan untuk Chapter 05. Namun atas dasar popular demand dan agaknya kebanyakan pemilik N250R sudah mulai “bopeng2x” radiatornya, maka jadwal kemunculannya saya percepat..

Layaknya DIY terdahulu mari kita lihat dasar inspirasi untuk radiator guard ini, produknya K-Factory (another JDM)…

Kayaknya sebagian besar sudah pada tahu yah fungsi dan kegunaan radiator guard ini, jadi kayaknya nggak perlu bertele-tele… Basically radiator guard melindungi dari mortir batu-batu supaya radiator tidak bopeng dan mengurangi resiko pergantian radiator baru untuk jangka panjang (CMIIW)… Now for the fun part, but as ussual…

Guide ini saya bagi dua part: Part 1 – 1st Layer dan Part 2 – 2nd Layer

Part 1 – 1st Layer

Alat/bahan yang dibutuhkan:

  • Roll Paint Tray, Beli di Ace (Rp.24rb), terus terang saya kurang tahu nama bendanya apa tapi nemu nggak sengaja di ACE bagian cat… kayaknya sih fungsinya sebagai tatakan/perata cat kalau pake kuas roll… bentuknya frame allumunium ada sangkutan lengkap dengan kawat anyam alloy (diameter lobang +- 1cm)…
  • Temen di tukang las (karena rekanan kasih duit rokok), bentuk dari frame allu tadi bengkok dan ada sangkutan… kalau mau diutilisasi maka framenya harus dilurusin dan dipotong seluas permukaan radiator… bisa dilakukan sendiri namun biar rapih, saya bawa ke tukang las untuk dipanasin dan diluruskan frame-nya sekalian dipotong seluas permukaan radiator….

Jadinya lebih kurang seperti gambar 3… gambar 1 adalah sangkutan yang dipotong dan gambar 2 adalah bekas potongan dari frame yang tidak terpakai… Sebelumnya saya minta maaf karena pada proses pengelasan di bengkel las tidak saya foto/pantau. Ini karena ada seorang rekan 250R yang tiba-tiba nelpon dan ajak ketemu, walhasil motor saya tinggal sebagai patokan ukuran dan saya terima jadi…

Sebenarnya ada alternatif lainnya yang bisa diterapkan, yaitu dengan membeli lembaran allumunium dan membolonginya agar jadinya mirip-mirip cover speaker concert/amplifier… Kenapa saya tidak memakai teknik ini? Terutama sih karena Allumunium lembaran belinya yah harus lembaran, padahal butuhnya hanya sedikit… Jadi saya pikir kurang ekonomis aja…

Apapun alternatif yang dipilih, untuk sementara frame 1st layernya kita simpan dulu dan kita mulai mengerjakan 2nd layernya atau dudukannya…

Part 2 – 2nd Layer (Dudukan)

Alat/Bahan yang dibutuhkan:

  • Power Tools (gergaji mesin, bor listrik, dan mata girinda)
  • Tang (untuk membengkokkan kaki dudukan allumunium
  • spidol/pensil dan penggaris untuk menggambar outline dudukan
  • Lembaran allumunium, seperti yang saya sebutkan diatas.. lembaran allumunium cukup mahal, jadi kita seperti biasa memakai lembaran allumunium yang ada disekitar rumah… Kalau jeli mencari pasti ketemu, contoh: cassing samping CPU yang tidak terpakai (favorit saya) dan cover PSU-unit bekas (ini yang saya pakai karena cassing compi saya pake di DIY lainnya)
  • Bahan lainnya untuk finishing: amplas, pilox, kawat anyam 2mm (atau bisa juga kawat nyamuk) dll
  • Kesabaran (waktu pengerjaan +- 90 – 120 menit)
  • Kehati-hatian (ingat kita menggunakan power tools)

1. Pertama-tama kita harus tentukan dulu dudukannya akan dibaut kemana.. Di motor N250R ada 8 baut yang bisa diutilisasi… Tentukan 4 baut mana yang anda mau pakai sebagai dudukan..

Radiator guard umumnya dibaut mengikuti dudukan radiator (berwarna kuning), anda bisa memakai dudukannya yang sama… Namun saya sendiri memakai dudukan fairing untuk baut atas dan dudukan radiator untuk baut bawah… Lebih kurang begini sketsanya:

Ukuran diatas adalah ukuran awal saya, jadi harap mengukur kembali agar lebih yakin… Karena akhirnya saya memutuskan untuk melobangi rangka dudukan dengan lobang fleksibel (lobang memanjang) maka ukuran pas dalam kasus saya tidak diperlukan…  Pemilihan baut fairing untuk bagian atas dikarenakan apabila saya memilih baut radiator maka harus mencopot klakson, selain itu kabel2x dari klakson cukup mengganggu.. Alasan lainnya adalah karena tidak perlu membengkok dudukan seperti halnya untuk dudukan di bawah…

Untuk dudukan bawah saya memilih dudukan radiator karena lebih dekat, walaupun pada akhirnya rangka dudukan harus dibengkok sedikit. Dudukan fairing bawah posisinya terlalu jauh.. Namun apabila anda memiliki niat untuk mengcover separuh lubang fairing, dudukan bawah fairing merupakan pemilihan yang baik…

2. Setelah memilih dan mengukur posisi rangka dudukan, maka tiba saatnya untuk mendesain… Disini kreatifitas masing2x diuji, design bebas sesuai selera… Saya sendiri memilih bentuk seperti pinggang yang sexy :D . Design lainnya yang mungkin diterapkan adalah sebagai berikut,

3. Gambar dan potong… gambarlah design idaman pada lembar alumunium (dalam hal ini cover PSU yang telah diluruskan sebelumnya) dan kemudian potonglah dengan gergaji mesin. Bisa juga memakai gergaji besi namun waktu dan tenaga yang dibutuhkan agak sedikit ekstra. Hati2x dalam proses pemotongan baik untuk keselamatan diri maupun agar tidak salah potong (cek dan ricek dibutuhkan)…

4. Ukur kembali dan pas-kan rangka dudukan dengan 1st layer yang tadi… Untuk menggabungkan kedua layer bisa dengan rivet, lebih permanen… Karena akhirnya saya memutuskan dudukan rangka sebagai juga layer saringan kedua, maka saya menggunakan baut 3mm (biasa buat casing computer) untuk menggabungkan kedua layer… Kenapa…? Antisipasi penggantian kawat anyam yang saya gunakan pada layer 2.. Jangan lupa untuk membor lobang baut 10 dan membengkokkan rangka pada posisi bawah…

Untuk saringannya sendiri saya pergunakan kawat anyam diameter 2mm (biasa untuk parabola)… Pemakaian kawat nyamuk juga bisa namun umurnya relatif lebih cepat… Beginilah kira-kira sketsanya…

Jangan lupa untuk mempaskannya kembali ke motor N250R sebelum proses finishing…

5. Saatnya tiba untuk finishing. Pinggiran rangka yang kasar sebaiknya di-girinda agar halus dan kemudian semua komponen di amplas halus lagi untuk proses pengecetan… Prosesnya sama seperti DIY Cover Rear Reservoir Cover di post sebelumnya…

6. Menunggu cat kering… sambil nunggu maen deh ke forum ;)

7. Rakit kembali kedua layer yang telah kering, jangan lupa menambahkan kawat anyam kecil (atau kawat nyamuk) pada layer kedua… Cukup dengan melipat kebelakang setelah dijepit di antara layer pertama dan kedua… Pasang dan nikmati hasil kerja anda… :D

Fungsionalitas dan design, dua komponen yang saya kejar dalam DIY ini.. Namun anda tidak harus terpatok bagaimana saya mengerjakannya… Kebetulan saja yang saya kerjakan cukup berhasil dalam pengalaman saya, mungkin saja ada cara lebih mudah maupun design yang lebih bagus… Who knows..? Jadi bila mencari cover radiator yang murah, tulisan ini boleh dijadikan referensi sebagai langkah awal dari kreatifitas masing-masing boleh juga mampir ke forum ke thread ini: http://cyber-ninja250r.darkbb.com/umum-f5/ask-cover-depan-radiator-t636.htm

Salam and selamat mencoba… ;)

Komentar : 3 Komentar »
Kaitkata: , , , , ,
Kategori : D.I.Y’s, Hobbies


Chapter 02 – DIY Rear Brake Reservoir Cover

25 08 2008

Aftermarket JDM untuk N250R memang benar-benar fenomenal, bagus dan made specially for N250R ’08… Namun layaknya JDM lainnya, produknya exclusive diperuntukkan khusus pasar Jepang. Salah satu produknya yang saya incer adalah keluarannya A-Tech yaitu berupa Rear Brake Reservoir Cover/Guard. Secara fungsi guna performa pengereman memang tidak ada, namun lebih cenderung hanya sekedar body cosmetics untuk mempercantik tampilan. Terus terang saya agak risih melihat reservoir belakang terlihat begitu mencolok..

Beginilah kira-kira bentuk produk A-Tech tersebut…

Eits.. salah gambar, hihihihihi maaf :D   Yang bener produk A-Tech seperti ini tampilannya…

Lah, jadi yang gambar pertama apa dong…??? Ya sesuai judulnya gambar pertama merupakan cover reservoir bikinan sendiri a.k.a DIY. Karena kesulitan untuk memperoleh produk A-Tech, akal pun berbicara dan kemudian terpikir untuk membuat sendiri memakai pipa PVC. Kenapa saya tidak membawa ke modifikator aja…? Jawabannya sederhana: dasarnya iseng dan kepuasan batin selain pertimbangan alokasi biaya untuk keperluaan putri pertama masuk TK B. Dari pengalaman membuat, ternyata mudah dan saya pikir orang lain pun bisa membuatnya, jadi saya putuskan untuk membuat guide untuk referensi.. So mari kita mulai, tapi sebelumnya:

Alat Yang Dibutuhkan

  • Potongan pipa PVC ukuran 1.5′ atau lebih dengan panjang secukupnya (kira-kira 7cm untuk menutupi tingginya reservoir)
  • Lilin atau Heat Gun (untuk media memanaskan dan membentuk pipa)
  • Gergaji besi
  • Spidol & Penggaris
  • Tang atau sarung tangan tahan panas
  • Amplas 2500 atau lebih
  • Bor
  • Kesabaran, waktu pengerjaan kira-kira 45 menit – 1jam (diluar pengecetan dan pengeringan)

 

Step 1

Siapkan pipa PVC dan mulailah membelah dan memotong. Gunakanlah spidol dan penggaris untuk membantu agar bisa lurus dan presisi.

Hati-hati kalau menggunakan alat potong apapun, pastikan keamanan diri dan posisi memotong yang nyaman.

Step 2

Nyalakan lilin atau Heat Gun dan mulailah membentuk. Jaga jarak antara PVC dan sumber api minimal 2cm, kita hanya butuh panas secukupnya untuk melemaskan pipa agar lebih mudah untuk dibentuk dan bukan untuk melelehkannya…

Pada dasarnya untuk bentuk dari cover sesuai dengan selera dan preferensi masing-masing, namun untuk memudahkan saya coba buat sketsa bentuk dan step yang saya lakukan pada cover saya…

Jangan lupa untuk dibuat lobang buat baut ukuran 10…

Step 3

Siap-siap untuk finishing, namun sebelumnya ada baiknya dicoba dulu pada motor agar lebih pas fittingnya… Jika telah yakin pas, maka tugas berikutnya adalah menghaluskan dengan cara diamplas halus (No. 2500 atau lebih) dibawah air yang mengalir. Untuk pinggiran cover yang kasar bekas potongan atau mungkin juga terbakar sedikit diamplas kasar (no. 500) dulu baru diamplas halus..

Step 4

Langkah berikut adalah memilox dengan warna pilihan masing-masing… Sebetulnya satu lapisan juga bisa, namun saya pakai 2 lapisan plus clear coat. Lapisan pertama semprot dasar dan dijemur minimal 3jam, amplas halus lagi dibawah air mengalir. Kemudian lapisan 2 dibiarkan lagi dan seterusnya (tergantung mau berapa lapis) sampai ke clear coat… Tujuannya sih sederhana agar cat lebih kuat menempel dan agak tebal karena pastinya akan bersentuhan dengan foot peg passenger..

Step 5

Istirahat dulu sambil nunggu kering bener… boleh makan, minum, atau maen ke forum… :D

Step 6

Setelah kering lebih kurang akan seperti ini…

Berikut perbandingan dimensi dengan korek api…

Step 7

Saat yang ditunggu-tunggu… pasanglah di N250R dan nikmati hasil kerjanya masing-masing. Berikut beberapa pic dari samping, belakang, dan birds eye view…

Dari samping terlihat tertutup dan rapih, namun dari belakang masih terlihat garis-garis min & max oli. Disini saya sengaja biar tetap gampang untuk mengontrol. Terlihat juga bahwa tutup masih bisa dibuka dengan mudah karena fleksibilitas pipanya jadi tidak mudah patah. Akses ke sekrup pengunci tutup reservoir juga saya tidak tutup seperti punya A-Tech agar pada saat service sang montir tidak perlu bersusah payah membuka cover hanya utk mencapai sekrup pengunci…

Mudah kok bagi siapa saja, dan seperti biasa hanya 7 step… Itungannya juga murah jatuhnya – tinggal pake pipa bekas (kalau ada di rumah atau minta sedikit sama tetangga yang lagi renovasi hihihi), pilox (Black Flat) sisa ngecat dudukan plat nopol (modal 15rb) masih ada sisa lagi untuk cat heat protector (keduanya akan dibahas dalam DIY tersendiri), alat-alat lainnya saya yakin tersedia di rumah masing-masing. Enjoy dan selamat mencoba…

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a comment